Saturday, June 12, 2010

Mengakali Tampilan Artikel Panjang agar Lebih Nyaman Dibaca


artikel blogTips menulis postingan blog kali ini lebih saya tujukan buat rekan-rekan blogger yang punya kecenderungan suka menulis artikel lebih dari 300 kata (kayak saya contohnya…hihihi). Andaikan setiap paragraf kita rata-ratakan berisi 50 kata, maka artikel lebih dari 6 paragraf bisa dikategorikan sebagai artikel yang panjang.

Nah, untuk jenis artikel seperti itu, biasanya tidak selalu mudah untuk bisa mengikat para pembacanya agar terus menyimak isinya hingga tuntas. Terkadang (atau bahkan seringkali?) pembaca mungkin malah cuma membaca sekilas. Kadang juga mungkin lebih memilih untuk menyimak bagian-bagian tertentu dari strukturnya saja. Hal itu bisa membuat pemahaman sang pembaca tersebut menjadi kurang utuh atau kurang sesuai dengan harapan si penulisnya.

Sayang sekali kan kalau begitu? Kita udah capek-capek nulis dan ngetik, tau-taunya malah kurang tersampaikan secara maksimal buat pembacanya (gara-gara tampilan posting yang rada panjang, hambar, dan mungkin terasa cukup melelahkan mata si pembacanya).

Bagaimana solusi atau siasat untuk mengakali agar artikel yang panjang bisa lebih nyaman dibaca oleh pengunjung?

(1) Membagi/memecah artikel menjadi beberapa poin pembahasan.

Caranya bisa dengan penggunaan bullets atau numbering, terutama jika artikel tersebut berjenis tutorial atau tips praktis bergaya how to. Untuk artikel berjenis opini pun bisa diterapkan jika kita ingin lebih memperjelas uraian argumentasi kita. Nah, dengan demikian isi artikel bisa lebih mudah dipahami dan sekaligus lebih nyaman untuk dibaca. Untuk setiap poin pada bullets atau numbering, bisa anda cetak tebal atau beri warna khusus (sebagai penegasan). Terkecuali bagian penjelasannya.

Contoh aplikasi teknik pertama ini yaitu pada artikel yang sedang anda baca saat ini

(2) Menuliskan sub judul yang dicetak tebal atau diberi warna khusus pada setiap awal alinea pembahasannya.

Hal ini cukup efektif untuk memberikan sedikit jeda dan sekaligus sangat berguna pula sebagai gambaran isi alinea di bawahnya (selain membuat tulisan jadi lebih terarah). Sub judul ini bisa berupa kalimat singkat yang merupakan tema pokok dari beberapa alinea di bawahnya. Bisa juga berupa sebuah pertanyaan, dimana alinea/paragraf di bawahnya berupa uraian analisis untuk menjawab pertanyaan tersebut.

(3) Menggunakan teknik bolding, garis bawah, huruf miring, atau pewarnaan khusus untuk beberapa kata atau frase (termasuk kalimat atau alinea tertentu) yang ingin ditekankan.

Poin ini tidak selalu identik dengan penerapan teknik SEO, sebab ada kalanya kita memang perlu memberikan penegasan atau penekanan khusus pada beberapa keyword. Dengan harapan, pembaca bisa lebih cepat dan lebih mudah menangkap ide pokok atau inti gagasan yang ingin kita sampaikan lewat sebuah kalimat atau paragraf tertentu dalam artikel panjang tersebut.

Tentu saja teknik ke-3 ini harus digunakan sewajarnya saja, agar tidak terlalu menggangu keindahan tampilan artikel kita. Hal ini bisa kita siasati dengan penggunaan yang bervariasi antara teknik bolding (cetak tebal), garis bawah, huruf miring, dan warna khusus.

(4) Mengemas artikel dalam bentuk FAQ (tanya jawab).

Cara ini terbukti sangat ampuh untuk lebih mengikat pembaca dan sekaligus untuk membuat sebuah artikel yang panjang bisa menjadi tidak begitu melelahkan atau membosankan untuk disimak secara tuntas (plus komprehensif). Model atau format tulisan berbentuk tanya-jawab juga sangat efektif untuk diterapkan pada artikel berjenis opini/argumentasi. Setiap pertanyaan bisa disusul oleh serangkaian jawaban berupa analisis, asumsi, dan kesimpulan (dengan sedikit sajian data atau fakta sebagai dasar penguat/pengantar).

Saya sendiri cukup sering menggunakan teknik ke-4 ini, walaupun penerapannya tidak selalu secara full atau terlalu dominan. Contohnya bisa anda lihat pada artikel tentang PPC Lokal dan Efektivitas Pemanfaatan Iklan Baris untuk SEO Postingan Blog.

Selain bagus untuk tulisan berjenis opini, format tanya-jawab juga sangat baik digunakan untuk artikel berjenis deskripsi atau eksposisi. Misalnya artikel yang berupa uraian penjelasan tuntas mengenai suatu topik. Contoh penerapannya bisa anda cek pada artikel Internet Murah Unlimited.

Dengan membangun suasana dialogis lewat metode tanya-jawab, pembaca biasanya akan lebih mudah memahami pesan yang ingin disampaikan dalam artikel/postingan tersebut.

(5) Menyisipkan beberapa foto pendukung atau foto pelengkap.

postingan blogPenyisipan foto atau image ini juga cukup mampu untuk mengurangi atau bahkan menghilangkan kesan hambar pada sebuah artikel yang panjang. Tentu saja tidak semua artikel panjang perlu disisipkan foto atau image. Kita perlu melihat tema yang akan dibahas. Jika misalnya berupa ulasan tentang artis atau selebriti, maka akan lebih baik jika juga disisipkan foto sebagai pelengkapnya.

Seperti yang saya terapkan pada ulasan tentang “Persaingan Antara Afgan, Vidi, dan Derby”. Begitu pula pada postingan tentang Luna Maya, Sandra Dewi, dan 5 Komedian Termahal Indonesia.

Dengan adanya foto, kesan monoton atau hambar dari sebuah artikel panjang bisa lebih diminimalkan. Istilahnya, bisa menjadi pemanis gitu deh

(6) Menggunakan blockquote untuk background kalimat atau paragraf tertentu.

Blockquote adalah kotak khusus yang biasanya berwarna berbeda dari warna latar postingan. Bisa digunakan untuk memberikan penekanan khusus pada kalimat atau paragraf tertentu dalam sebuah artikel. Selain itu, penggunaan box ini juga bisa mengurangi efek hambar atau monoton dari sebuah artikel yang panjang. Nah, double manfaat bukan? Contoh penerapan teknik ke-6 ini bisa dilihat hampir di semua artikel terbaru blog ini.

***

Oke. Cukup 6 trik dulu deh yang bisa saya bagikan buat rekan-rekan blogger.

Selamat mengemas artikel panjang menjadi lebih nyaman dibaca


referensi :kafe 28

 

Home | Blogging Tips | Blogspot HTML | Make Money | Payment | PTC Review

SELAMAT DATANG DI BLOGKU © Template Design by Herro | Publisher : Templatemu